Selain itu, banyak lingkungan kelas pekerja tempat orang-orang terbunuh telah terputus koneksi yang diberlakukan oleh negara tersebut.
Tindakan keras dramatis terhadap media di negara itu juga mempersulit mendapatkan informasi. Setidaknya 37 jurnalis telah ditangkap, sementara lima kantor berita utama Myanmar telah dicabut izinnya.
Kantor hak asasi PBB mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir, dengan 11 kematian pada hari Senin, 39 pada hari Minggu dan 18 pada hari Sabtu.
"Angka-angka itu, yang pasti terlalu rendah, termasuk orang-orang yang tewas di kotapraja Yangon Hlaing Tharyar selama penumpasan dengan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan setelah aktor tak dikenal membakar pabrik yang dioperasikan atau diinvestasikan China," tutupnya. ***
Artikel Rekomendasi