Myanmar Memanas! Dewan Keamanan PBB Lakukan Pertemuan Bahas Sanksi Internasional

- 30 Maret 2021, 09:00 WIB
Dewan Keamanan PBB adakan pertemuan darurat serukan pengembalian kekuasaan atas kudeta militer terhadap pemerintahan Myanmar.
Dewan Keamanan PBB adakan pertemuan darurat serukan pengembalian kekuasaan atas kudeta militer terhadap pemerintahan Myanmar. //Pixabay

JAKSELNEWS.COM - Inggris telah menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB guna membahas situasi di Myanmar yang semakin memanas. Hal itu menyusul adanya tindakan anarkisme yang dilakukan petugas keamanan Myanmar terhadap para pengunjuk rasa pada akhir pekan kemarin.

Ke-15 anggota Dewan Keamanan akan memulai sesi secara tertutup pada hari Rabu (31/3) dengan agenda membahas situasi di Myanmar. Pertemuan itu nantinya akan dipimpin oleh utusan PBB, Christine Schraner Burgener.

Mengutip laman Channel News Asia Selasa (30/3) tidak jelas apakah Dewan Keamanan akan menyetujui deklarasi di akhir pertemuan, sesuatu yang membutuhkan kebulatan suara di antara anggota termasuk Rusia dan China dalam hal memberikan sanksi terhadap Myanmar.

Pada 10 Maret lalu diketahui Dewan Keamanan untuk pertama kalinya mengeluarkan deklarasi yang mengecam keras penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan keamanan Myanmar yang mencakup perempuan serta anak-anak.

Meski demikian, Dewan Keamanan saat itu tidak setuju dengan sanksi internasional yang dibebankan pada Myanmar sekalipun militer melancarkan serangannya terhadap para pengunjuk rasa. Itu dikarenakan sikap China dan Rusia yang menentang keputusan tersebut. Bahkan negara Asia lain seperti India dan Vietnam pun menentang pemberlakuan sanksi internasional itu kepada Myanmar.

Sebelumnya diketahui, Dewan Keamanan telah menyuarakan keprihatinannya atas kudeta militer dan juga penahanan Aung San Suu Kyi.

Sedikitnya 107 orang, termasuk tujuh anak-anak telah tewas pada Sabtu lalu dalam bentrokan antara petugas dan demonstran. ***

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x