Korban Tewas Dalam Kudeta Myanmar Sudah Mencapai 520 Orang

- 31 Maret 2021, 07:13 WIB
Demonstran bersembunyi di balik barikade selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021.
Demonstran bersembunyi di balik barikade selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021. /Reuters

Hampir 3.000 orang melarikan diri melalui hutan untuk mencari keselamatan di seberang perbatasan Thailand. Kementerian luar negeri Thailand mengatakan sekitar 2.300 orang telah kembali ke Myanmar dan sekitar 550 orang masih berada di negaranya. Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha bahkan menegaskan bahwa tidak ada pengungsi yang ditakuti oleh senjata dari pasukan militer mereka.

Tindakan anarkis yang dilakukan militer Myanmar menjadi sorotan seluruh dunia. Sekretaris Jenderal PBB, Guterres mengatakan tindakan keras itu sama sekali tidak dapat diterima dan mendesak pemerintah Myanmar untuk melakukan transisi demokrasi yang serius.

Sementara pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga telah mengumumkan bahwa Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi 2013 akan tetap ditangguhkan sampai demokrasi di Myanmar pulih.

AS, Inggris, dan UE semuanya juga telah menjatuhkan sanksi sebagai tanggapan atas kudeta dan tindakan keras, tetapi sejauh ini tekanan diplomatik belum membujuk para jenderal untuk meredakan pertempuran itu. ***

Halaman:

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini