Network
JAKSELNEWS.COM - Selama pandemi, warga Inggris diperkirakan telah menyimpan sebanyak 16% anggaran belanja mereka pada kuartal keempat. Hal ini diperkirakan memiliki kekuatan untuk menggerakkan daya beli yang besar setelah pembatasan Covdi-19 dicabut.
Penumpukan uang ini diduga terjadi karena tidak ada kesempatan membelanjakan uang, terutama pada masa lockdown yang diterapkan UK ketika pandemi. UK bahkan sempat melaksanakan lockdown selama satu bulan penuh pada November tahun lalu.
Total uang yang tersimpan pada akhir masa pandemi diperkirakan akan mencapai 300 triliun pounds. Rebound bagi perekonomian akan mungkin terjadi jika setidaknya warga Inggris mau melakukan lebih banyak konsumsi.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Rp 14.480 pada Perdagangan Selasa Kemarin, Hari Ini Nilai Tukar Rupiah Masih Melemah
Ekonomi Inggris mengalami krisis yang terparah setelah tahun 1709 dengan penyusutan sebesar 9,8% pada 2020 lalu. Kurangnya konsumsi dari warga karena pembatasan ini juga yang mendorong pemerintah Inggris mengambil langkah strategis untuk pemulihan ekonomi seiring dengan proses vaksinasi.
Pada minggu ini, Inggris juga berencana mengambil langkah atas periode lockdown ketiga yang dimulai sejak Januari. Perdana Menteri Boris Johnson yakin jika semua pembatasan dapat segera dicabut setelah Juni 2021 jika kasus positif Covid-19 terus mengalami penurunan.
Adanya pencabutan seluruh pembatasan ini diharapkan warga dapat mulai menggunakan uang untuk konsumsi sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi. Ekonomi UK juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,3% pada kuartal ketiga, bahkan lebih dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Dapatkan Item Kuat dan Langka dari Event Windblume Genshin Impact, Hanya Berlaku Selama Event
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor keuangan, layanan bisnis, transportasi, dan komunikasi. Bank of England memprediksikan jika masyarakat akan segera menghabiskan 5% dari tabungan mereka jika pembatasan dicabut.
Artikel Rekomendasi