Yogyakarta Diguyur Hujan Es, Ini Penjelasan BMKG

3 Maret 2021, 20:48 WIB
Ilustrasi hujan es di Yogyakarta. /Twitter/@TRC_BPBD_SLEMAN.

JAKSELNEWS.COM - Pada hari Rabu, 3 Maret 2020, hujan es kembali mengguyur daerah Sleman, Kota Yogyakarta. Hujan es sebesar kelereng ini terpantau mengguyur darah Kecamatan Atau Kapanewon Turi Sleman dan Kota Yogyakarta.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas membenarkan jika hujan es terjadi di Kota Yogyakarta dan Sleman.

"Betul, terpantau telah terjadi hujan es di kapanewon Turi, Sleman dan Kota Yogyakarta," ucap Reni.

Baca Juga: Tetap Diadakan, Olimpiade Tokyo Tak Akan Miliki Penonton Luar Negeri

Hujan es ini biasanya terjadi saat musim hujan yang tinggi dan juga pada saat pancaroba.

“Hujan es ini sifatnya sangat lokal (radius 2 kilometer) yang disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus lebih dari 10 kilometer,” ujarnya.

Reni menjelaskan jika hujan es ini terjadi tidak ada kaitannya dengan badai tropis di selatan Pulau Jawa. Menurutnya fenomena hujan es ini merupakan hal yang wajar.

Baca Juga: Tanggapi Soal Isu Bullying yang Menimpa Ji Soo, Begini Kata Agensi

"Tidak ada hubungannya dengan badai tropis di selatan Pulau Jawa. Hujan es adalah fenomena alam biasa yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat," jelas Reni.

Reni menjelaskan kondisi terjadinya hujan es yaitu ketika udara hangat, lembab, dan labil terjadi di permukaan bumi, maka pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi akan mengangkat massa udara ke atmotsfer dan mengalami pendinginan. Setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan cumulonimbus.

Reni berpendapat, kekuatan energi dorongan ke atas ketika terjadi proses konveksi membuat puncak awal dalam level tinggi hingga mengalami pembekuan. Pada tahap tersebut terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang lumayan besar.

Baca Juga: Ini 4 Alasan Mengapa Anak Tidak Perlu Dipaksa Memiliki Prestasi Akademik yang Baik

“Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air,  terjadi hujan lebat disertai es,” jelasnya.

"Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," tambahnya.

Sebelum terjadi hujan es, Kota Yogyakarta sempat diguyur hujan lebat dengan angin kencang.***

Editor: Husain F.P

Tags

Terkini

Terpopuler