Siap Keluarkan Dana Sebesar Rp544 Triliun, 17 Perusahaan Asal China Akan Dipindah Ke Indonesia

- 11 Agustus 2020, 12:17 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /

Jakselnews.com – Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat antusias terkait dengan pemindahan perusahaan dari China ke Indonesia. Sebelumnya sudah tercatat 7 perusahaan yang pasti akan pindah ke Indonesia, namun sekarang sudah bertambah hingga 17 perusahaan.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengatakan bahwa potensi investasi yang diberikan oleh 17 perusahaan yang akan pindah ke Indonesia yaitu mencapai Rp544 Triliun.

Direktur utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Muhammad Abdul Ghani menyatakan bahwa 17 perusahaan itu sudah menyatakan minatnya untuk melakukan relokasi.

Baca juga: Gol Semata Wayang Fernandes Bawa Manchester United Melaju ke Semifinal

"Proses relokasinya sudah mencapai 60% - 70%. Mudah-mudahan informasi ini bisa terealisasi untuk segera investasi di KIT (Kawasan Industri Terpadu) Batang," kata Ghani sebagaimana dilansir Jakselnews pada 11 Agustus 2020 dari artikel galamedia.pikiran-rakyat.com berjudul Boyong Rp 500 Triliun Lebih, 17 Perusahaan asal China Bakal Hijrah ke Indonesia.

Salah satu perusahaan yang sudah mengkonfirmasi bahwa perusahaanya akan melakukan relokasi adalah LG Chemical dengan potensi investasinya yaitu sebesar Rp142,98 Triliun.

Ghani menjelaskan bahwa sejak disiapkannya Kawasan Industri Terpadu (Kit) di Batang, sudah terdapat 7 perusahaan yang ingin relokasi.

Baca juga: Misteri Kapal Pesiar Membeku di Antartika, dari Gambar Google Earth Hingga Teori Konspirasi

Perusahaan tersebut yaitu PT Meiloon Technology (Taiwan), PT Sagami Indonesia (Jepang), PT CDS Asia (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang), dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan).

Konsorsium pengembangan KIT Batang terdiri dari PTPN IX dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan (PP) dan Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang.

Saat ini konsorsium tengah mendata kebutuhan teknis yang dibutuhkan oleh investor seperti kebutuhan lahan, listrik, gas, dan lainnya.

"Karenanya kepada investor dipersilakan untuk memberikan informasi kebutuhan teknis dan spesifikasinya agar dapat mengakomodir apa yang diinginkan oleh investor, sehingga lebih bisa mengakselerasi pekerjaan perencanaan dan konstruksi di Site, mengingat diharapkan awal tahun 2021 lokasi sudah ready to build," jelas Ghani.

Jaringan listrik telah disiapkan oleh PLN, sedangkan untuk jaringan gas sudah tersambung dengan pipa transmisi Cirebon-Semarang. Maka dari itu, lahan KIT Batang sudah siap digunakan oleh para investor.

Ghani juga berharap akan semakin banyak investor yang ingin berinvestasi di Indonesia guna membantu pembangunan industri serta membantu memulihkan kondisi perekonomian Negara.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x