Persuasi, Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri dan Jenisnya

6 Oktober 2021, 11:20 WIB
Ilustrasi MenulisSegera Daftar Total Hadiah 50 Juta Rupiah! Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia /Pixabay

JAKSELNEWS.COM - Persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk. Jadi, dalam teks persuasif berisi tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang.

Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.

Menulis teks persuasi seperti menjadi pengacara yang memperdebatkan kasus di hadapan juri.

Penulis mengambil sikap atas suatu masalah, baik memihak ataupun bertentangan dan membangun argumen sekuat mungkin untuk memenangkan pembaca.

Teks persuasi membutuhkan penelitian yang baik, kesadaran akan bias pembaca, dan pemahaman yang kuat dari kedua sisi masalah.

Lebih jauh, karangan persuasi yang baik menunjukkan tidak hanya mengapa pendapat penulis itu benar, tetapi juga mengapa pandangan yang berlawanan salah.

Persuasi berkaitan dengan perkara memengaruhi orang lain melalui bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan perbedaan kata persuasi (kata benda) dan persuasif (kata sifat).

Baca Juga: Asimilasi, Syarat dan Faktor yang Menghambat

Persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus; imbauan.  sedangkan Persuasif adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Persuasi juga berarti karangan yang bertujuan membuktikan pendapat.

Tujuan Persuasi

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian persuasi, tujuan dari persuasi sendiri ialah untuk mempengaruhi atau mengajak pembaca mempercayai, melakukan atau melaksanakan apa yang di sampaikan.

Teks persuasi bertujuan untuk membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti imbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan penulis.

Imbauan implisit adalah ajakan yang dilakukan secara tersirat, terkandung halus, dan tidak dinyatakan secara jelas atau terang-terangan.

Imbauan eksplisit adalah ajakan yang dilakukan secara gamblang, tegas, terus terang, tidak berbelit-belit sehingga orang menangkap maksudnya dengan mudah dan tidak mempunyai gambaran yang kabur atau salah. 

Baca Juga: Apa Itu Narasi, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur dan COntohnya

Kesimpulannya, tujuan teks persuasi adalah: Agar pembaca menerima sudut pandang penulis akan topik yang dibahas dalam tulisan secara tepat.

Agar pembaca mengadopsi cara berpikir penulis tentang topik atau masalah dalam tulisan secara tepat.

Ciri-Ciri Teks Persuasi 

Setelah mengetahui pengertian teks persuasi menurut para ahli. Meskipun sudah mengetahui definisinya, seringkali ketika dihadapkan pada realita, kita mengalami kesulitan dalam mengetahuinya.

Nah, Di bab ini akan dibahas ciri-ciri teks persuasi agar tidak salah mengidentifikasi.

  • Penulis mampu meyakinkan pembaca atas ide atau gagasannya 
  • Penulis mampu menghindari konflik agar terjadi kesepakatan 
  • Tulisan bersifat mempengaruhi pembaca lewat fakta dan data
  • Penulis teks jenis ini memiliki dasar atau integritas 
  • Membangun kepercayaan antara penulis dan pembaca 
  • Tulisan bersifat mengajak dan imbauan 
  • Itu beberapa ciri-cirinya. Adapun ciri lain yang disampaikan oleh Suparno dan Yunus (2008) yang menyampaikan bahwa ada lima ciri spesifik, sebagai berikut. 
  • Teks jenis ini mampu menimbulkan kepercayaan bagi penikmatnya
  • Bertolak bahwasanya pikiran manusia dapat diubah 
  • Mampu menyesuaikan diri dengan lawan yang diajak komunikasi secara tulis atau lisan 
  • Menghindari konflik demi tujuan tercapai 
  • Memuat fakta dan data yang akurat

Dari ciri-ciri di atas, jika diterapkan akan mempengaruhi kualitas teks anda. Jika ada salah satu yang kurang, maka kekuatan teks tersebut akan ada yang kurang. 

Baca Juga: Contoh Daftar Riwayat Hidup yang Benar, Serta Unsur yang Harus Dicantumkan!

Jenis Artikel Persuasi:

1.    Persuasi Propaganda

Merupakan jenis artikel persuasi yang berbeda dengan jenis yang lain. Karena artikel persuasi propaganda ini memiliki keinginan kuat untuk mempengaruhi dan menyakinkan pembaca agar mempercayai suatu hal yang telah dijelaskan oleh penulis. Artikel persuasi propaganda banyak ditemukan pada media cetak, seperti koran, majalah, pamflet, tabloid, dan lain lain.

2.    Persuasi Politik 

Merupakan artikel persuasi yang digunakan dalam bidang politik, seperti mengajak pembaca untuk bergabung ke dalam partai, maupun mengajak pembaca untuk berpartisipasi dalam bidang politik. 

3. Persuasi Pendidikan

Persuasi pendidikan adalah jenis artikel persuasi yang digunakan dalam bidang pendidikan. Artikel ini biasanya berfungsi untuk menyampaikan himbauan atau pesan-pesan pendidikan. 

4.    Persuasi Advertensi

Merupakan artikel persuasi yang digunakan dalam bidang periklanan. Paragraf ini berfungsi untuk mempengaruhi calon konsumen untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh penulisnya.

Selain itu, terdapat empat hal penting dalam meyakinkan pembaca melalui teks persuasi:

  1. Kunci dalam penulisan teks persuasi adalah empati. Penulis harus memahami keinginan pembaca dan mampu melihat sudut pandang mereka.
  2. Fokus pada audiens, bukan pada lawan
  3. Less is more. Andy Stanley dalam Communicating for a Change (2008)  menegaskan bahwa lebih sedikit adalah lebih baik dalam hal seni persuasi. Caranya, menciptakan satu frasa yang akan lama diingat orang setelah mereka membaca. 
  4. Akhiri dengan harapan. Pembaca yang melihat harapan dari suatu masalah lebih cenderung mengambil tindakan daripada yang putus asa tentang suatu masalah.

Motivasi dan Fakta

Keterampilan menulis karangan persuasi tergolong keterampilan yang tidak mudah dikuasai. Hal tersebut dikarenakan penulis persuasi harus mampu memengaruhi pembaca agar percaya dan bersikap sesuai apa yang diungkapkannya.

Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan harus disertai dengan fakta-fakta yang mendukung dan membuktikan gagasan-gagasan penulisnya sehingga dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang luas agar penulis mampu meyakinkan pembaca terhadap isi tulisannya.

Nah, salah satu motivasi untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi siswa adalah menerapkan pendekatan kontekstual dan media iklan layanan masyarakat dalam pembelajaran menulis karangan persuasi.

Pembelajaran tersebut menuntut siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang telah disebutkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu siswa dapat menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar di mana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Dengan pendekatan kontekstual, proses belajar mengajar akan terasa lebih hidup. Siswa akan merasa lebih dilibatkan, sedangkan guru hanya sebagai mediator dan fasilitator.

Siswa akan mengetahui betapa bermanfaatnya materi pelajaran yang dipelajari untuk kehidupan mereka di masyarakat.

Berdasarkan pengamatan di kelas, proses pembelajaran menulis karangan persuasi dilakukan dengan ceramah dan hanya menjelaskan materi menulis karangan persuasi dengan disertai contoh.

Hal ini berdampak pada motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, perilaku sebagian besar siswa masih belum menunjukkan perilaku yang positif ketika pembelajaran berlangsung.

Oleh karena itu, pembaharuan dalam pembelajaran menulis karangan persuasi perlu dilakukan.

Dalam proses pembelajaran kontekstual, siswa diharapkan dapat memahami apa dan bagaimana menulis karangan persuasi yang baik.

Siswa juga berlatih menyelesaikan langkah-langkah pemecahan suatu masalah dengan diberikan bantuan secukupnya dari guru sebagai mediator dan fasilitator.

Dengan motivasi pembelajaran yang demikian, siswa diharapkan dapat bersifat aktif dan kreatif, khususnya dalam menulis karangan persuasi.***

Editor: Husain F.P

Tags

Terkini

Terpopuler