Distribusi, Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Pelaku Distribusi

6 Oktober 2021, 11:42 WIB
Jalur distribusi atau saluran pemasaran dalam berbisnis dan membuka usaha /Pexels.com/fauxels

JAKSELNEWS.COM - Semua orang yang bergelut dalam dunia bisnis harus memahami pengertian distribusi. Karena distribusi merupakan salah satu kegiatan penting dalam konsep marketing. Tanpa adanya distribusi, proses pemasaran tidak akan berjalan. 

Pada dasarnya distribusi selalu lekat dengan kegiatan perdagangan. Distribusi menjadi peranan penting, karena proses distribusi ini berfokus agar barang produksi bisa sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik, aman, dan juga tepat. 

Dalam proses marketing, distribusi tidak boleh dilewatkan begitu saja. Apapun jenis industrinya, distribusi mempunyai peran yang sangat penting. Karena bagian paling awal dalam proses pemasaran produk adalah distribusi. Penjelasan distribusi tentu sangat penting untuk dipahami setiap orang. Hal ini karena distribusi merupakan penghubung antara produksi dan konsumsi.

Baca Juga: Asimilasi, Syarat dan Faktor yang Menghambat

Pengertian distribusi

Distribusi adalah suatu kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen. Distribusi juga merupakan salah satu aspek dari pemasaran, yang dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang mempermudah produsen dalam penyampaian barang dan jasa ke konsumen. 

Bagi perusahaan, sistem distribusi yang baik dapat membuat perusahaan memiliki peluang lebih besar dalam menjual produknya. 

Tujuan distribusi 

Distribusi bertujuan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain untuk memberikan jaminan bahwa keberlangsungan aktivitas produk berjalan dengan lancar, sampai akhirnya barang yang selesai di produksi dapat diterima oleh setiap konsumen yang membelinya. 

Berikut beberapa tujuan penting dari distribusi:

1. Menjamin keberlangsungan produksi 

Proses distribusi harus memberikan jaminan bahwa barang yang dikirimkan bisa sampai ke konsumen. Untuk membuat produk yang telah diciptakan tidak diam di gudang produsen, biasanya produsen memindahkan produk ke tangan distributor. 

Dalam proses ini, pihak produsen melibatkan pihak ketiga sebagai distributor. Mereka bisa menyediakan jasa transportasi seperti truk, jasa penerbangan, perkeretaapian, dan sebagainya yang dapat memastikan barang tersebut sampai ke pihak konsumen. 

Baca Juga: BRI Berikan Kemudahan Transaksi Perbankan Pada Tzu Chi Hospital

2. Menjamin produk sampai ke konsumen 

Tujuan selanjutnya dari distribusi adalah mengirimkan produk dari tangan produsen ataupun distributor ke tangan konsumen. Produsen tidak bisa melalukan pengiriman barang sembarangan demi menjaga kepuasan dari konsumen itu sendiri. 

Bahkan, beberapa perusahaan produksi besar rela membayar mahal pengiriman demi kepuasan konsumen. 

3. Menjaga sistem ekonomi dan bisnis

Banyak distributor yang bisa membantu kegiatan ekonomi, kebanyakan dari mereka memiliki transportasi untuk mengirimkan hasil produksi ke konsumen. Produsen melakukan hal itu untuk menjaga sistem ekonomi dan bisnis. 

Tanpa keberadaan mereka kegiatan perekonomian tidak akan berjalan dengan lancar. Tentunya, untuk menjadi seorang distributor yang bertugas mengantarkan barang ataupun jasa tidaklah mudah. Mereka perlu mendapatkan kepercayaan yang tinggi, baik dari sisi konsumen maupun produsen. 

Jenis-jenis distribusi 

Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dikelompokkan menjadi:

1. Distribusi Langsung 

Sistem yang satu ini melakukan kegiatan distribusi secara langsung. Bisa dikatakan bahwa produsen juga berperan sebagai distributor untuk memasarkan dan mengantarkan barang yang di produksi ke konsumen tanpa melibatkan pihak ketiga. 

Biasanya proses produksi ini mengharuskan perusahaan untuk mempertimbangkan kembali investasinya. Untuk itu, setiap perusahaan memiliki jumlah investasi yan berbeda-beda dalam menerapkan sistem ini. 

Baca Juga: Serba-Serbi Pashmina Plisket, Ini Inspirasi Warna, Model, dan Cara Merawatnya

2. Distribusi tidak langsung 

Pada jeni distribusi ini melibatkan pihak ketiga. Biasanya, produsen barang ataupun jasa akan menggunakan perantara untuk kegiatan distribusinya, baik dengan perorangan maupun melibatkan perusahaan terkait. 

Pada praktiknya, perantara dalam bidang pengantaran barang memiliki kualitas yang berbeda-beda. Setiap perusahaan pasti memiliki jasa layanan pengantaran barang yang sudah dipercaya, hal ini juga bergantung pada kemampuan dan modal perusahaan produksi itu sendiri. 

3. Distribusi semi langsung 

Jenis distribusi ini yakni kelompok yang lebih mengacu pada jalur distributor khusus. Dalam kegiatan distribusi barang, memang membutuhkan penanganan tertentu. 

Pada tahap ini, memanfaatkan produsen agar bisa mengendalikan distributor dari perusahaan, contoh nya seperti barang yang sifatnya lebih mahal dan lebih mewah. 

4. Distribusi intensif 

Jenis distribusi ini adalah intensif yang pada praktiknya dilakukan produsen kepada retail. Nantinya,  produsen atau perusahaan akan mengirimkan produk kepada retail diberbagai lokasi. 

Tetapi, tidak semua produk dapat menggunakan sistem pendistribusian yang satu ini. Biasanya, beberapa perusahaan hanya akan menjual dengan sistem ini bagi barang ataupun jasa yang mudah terjual seperti makanan dan minuman yang hanya sedikit cara untuk menjualnya. 

6. Distribusi eksklusif 

Jenis pendistribusian yang satu ini biasanya dilakukan dengan kesepakatan antara kedua pihak, yakni pengecer dan penjual produk. Contoh paling mudah adalah pendistribusian handphone.

Strategi pengiriman dan penyampaian barang terhadap konsumen ini cocok bagi penjual produk eksklusif. Lihat saja banyak perusahaan handphone ternama berhasil menjual produknya saat ini, sampai akhirnya banyak konsumen yang mengenal produk mereka. 

7. Distribusi selektif

Jenis yang satu ini menjadi jalan tengah bagi penjual produk. Biasanya, cara yang satu ini dilakukan dengan pengiriman produk yang mengarah ke lebih dari satu lokasi, meskipun produk yang dikirimkan dan dipasarkan tidak sebanyak distribusi intensif. 

Contohnya seperti pendistribusian pakaian terkenal. Tentu setiap produsen akan selektif dalam memilih barang yang akan didistribusikan. Seperti hanya beberapa produk eksklusif saja yang hanya bisa ditemukan di beberapa toko yang tersebar. 

Pelaku distribusi 

Distribusi adalah kegiatan penting untuk memastikan barang produksi sampai ke tangan konsumen. Distribusi menjalani melalui proses yang panjang. Dalam proses tersebut ada beberapa pihak yang terlibat sebagai pelaku. 

Pelaku distribusi adalah pihak yang melakukan kegiatan distribusi. Berikut merupakan beberapa macam pelaku distribusi:

1. Pedagang 

Pedagang adalah pihak yang membeli barang dari produsen yang menjualnya kembali ke konsumen. Pedagang dapat menentukan harga jual suatu produk sesuai dengan kondisi pasar dan sosial ekonomi masyarakat. 

2. Agen

Agen adalah pihak yang memiliki tanggung jawab untuk menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Keuntungan yang didapatkan oleh agen adalah nilai komisi yang telah ditentukan. 

3. Makelar 

Makelar merupakan pihak yang akan mempertemukan produsen dengan calon pembeli suatu produk, baik itu barang ataupun jasa. Makelar tidak mengeluarkan modal pada proses distribusi dan keuntungan yang didapatkan adalah berupa fee dari produsen dan konsumen atas jasanya. 

4. Eksportir

Eksportir sendiri merupakan orang yang akan menyalurkan barang produsen dari dalam negeri kepada konsumen luar negeri. 

5. Importir 

Importir sendiri merupakan pihak yang menyalurkan barang dari luar negeri kepada konsumen dalam negeri. 

6. Komisioner

Komisioner merupakan pihak yang akan melakukan pembelian dan penjualan atas namanya sendiri. 

Kegiatan distribusi adalah kegiatan ekonomi yang didalamnya menggabungkan proses produksi dan juga proses konsumsi.

Untuk kegiatan distribusi, tujuannya adalah agar bisa menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen ke pihak konsumen.

Dalam era perekonomian modern saat ini, jalur distribusi sudah semakin singkat karena kehadiran teknologi berbasis digital.

Sebelumnya, memasarkan yang berada di luar maupun di dalam negeri terasa sangat susah. Namun, kehadiran teknologi digital membuat prosesnya menjadi lebih mudah.***

Editor: Husain F.P

Tags

Terkini

Terpopuler