Anak Muda Harus Bersiap Menghadapi Gelombang Kedua Pandemi Virus Covid-19

- 8 Agustus 2020, 10:00 WIB
Corona Virus Covid-19. (Pixabay)
Corona Virus Covid-19. (Pixabay) /(Pixabay)

Jakselnews.com - Dunia dan para anak muda harus bersiap dalam menghadapi tantangan gelombang kedua pandemi virus Covid-19. Para ahli menuliskan mengenai pernyataan dari presiden terpilih Royal Society of Medicine, yaitu Profesor Roger Kirby yang memperingatkan akan kemungkinan besar terjadinya gelombang kedua virus Covid-19.

Hal ini akan sulit untuk dihindari karena perkembangan virus yang cukup signifikan dan berbeda jauh dengan kondisi virus pada gelombang pertama sebelumnya.

Sejumlah pakar juga mulai menyatakan bahwa gelombang kedua ini akan mulai datang melalui negara UK dalam jangka waktu 2 minggu ke depan. 

Baca juga: WHO Butuh Rp220 Miliar untuk Penuhi Kebutuhan Medis Darurat di Lebanon

Pernyataan para pakar tersebut, tentu bukanlah hanya omong kosong belaka. Karena saat ini dunia mulai menampakkan beberapa tanda akan datangnya gelombang kedua.

Seperti dengan semakin banyaknya para anak muda yang berkegiatan di luar rumah dengan mengacuhkan protokol kesehatan seperti social distancing, yang mana hal ini selaras dengan kasus baru virus corona di negara - negara eropa yang meningkat tajam. 

Contohnya saja seperti di negara Prancis yang mana telah mengalami peningkatan sebanyak 75 persen, dan hampir setiap minggunya total jumlah pasien lebih dari 100.000. selain itu negara Spanyol juga telah didapuk sebagai negara dengan tingkat infeksi paling tinggi di bagian negara - negara Eropa. Tetapi beberapa pakar masih berdebat mengenai definisi gelombang kedua virus corona itu sendiri. 

Baca juga: Diringkus di Kapuas, 'Gilang Bungkus' Jalani Rapid Test lalu Terbang ke Surabaya

Seperti dilansir oleh Jakselnews dari Pikiran-rakyat.com yang mengutip dari Euronews yang berjudul Europe’s Coronavirus Resurgence : Are Countries Ready to Prevent a Second Wave?  menyatakan bahwa jika pemerintah dapat mengontrol peningkatan kasus baru dan mengurangi angka tersebarnya virus corona yang seperti terjadi pada gelombang 1 virus Covid-19., maka hal ini sudah bisa disebut sebagai fase awal dari masuknya gelombang dua virus Covid-19.. 

Sedangkan menurut beberapa pakar yang lain, mereka beranggapa bahwa dengan semakin banyaknya jumlah kasus baru virus corona setiap hari maupun setiap minggu, maka hal ini sudah termasuk dalam fase gelombang kedua.

Disamping mengenai perdebatan definisi dari fase gelombang kedua virus corona, beberapa dokter di negara Amerika memiliki kekhawatiran jika datangnya fase gelombang kedua ini akan sama dengan fenomena pandemi flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1919. dan jika hal itu benar terjadi, maka virus Covid-19 akan semakin berkembang dan berubah menjadi lebih ganas daripada saat gelombang pertama.

Hal ini akan dengan mudah menyerang para anak muda. Karena jika pada gelombang pertama anak muda diklaim sebagai golongan yang paling bertahan dalam menghadapi virus Covid-19, maka pada gelombang kedua ini, anak muda yang paling rentan dalam terkena virus Covid-19 dengan jenis baru ini. 

Maka dari itu, dunia dan para anak muda harus bersiap dalam menghadapi tantangan gelombang kedua dengan terus melakukan social distancing dan protokol kesehatan lainnya secara lebih serius dan disiplin agar tidak mengalami kasus yang sama dengan fenomena flu Spanyol 1919. 

Saat ini pemerintah dari berbagai negara eropa tengah mewanti - wanti warganya untuk bersiap dalam menghadapi tantangan datangnya gelombang kedua pandemi virus corona. Beberapa pakar juga mengamini akan terjadinya gelombang kedua virus corona, mereka melihat dari fakta di lapangan dengan semakin meningkatnya kurva kasus positif virus corona di berbagai negara. Terutama di prancis yang mana selalu 

Hal ini dikarenakan adanya kasus baru sebanyak 1000 kasus per harinya. Selain itu, spanyol telah didapuk sebagai negara dengan jumlah total kasus infeksi tertinggi antara negara - negara eropa lainnya.

Melihat hal tersebut, beberapa pakar mengatakan hal ini disebabkan karena banyaknya anak muda yang masih masih lalai dalam menerapkan sikap social distancing selama kegiatan sehari - sehari.***



Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x