Wawancara di Grammy Museum, BTS Ungkap Mengenai Bermusik di Tengah Pandemi

- 25 September 2020, 12:55 WIB
BTS melakukan wawancara dan tampil di GRAMMY Museum - The Drop, Jumat 25 September 2020.
BTS melakukan wawancara dan tampil di GRAMMY Museum - The Drop, Jumat 25 September 2020. /Twitter.com/@bts_bighit

JAKSELNEWS.COM – BTS baru saja menghadiri Grammy Museum melalui Collection: Live untuk tampil dan wawancara eksklusif.

Dalam wawancara bersama Scott Goldman, BTS ungkap mengenai bermusik di masa pandemi COVID-19, album terbaru mereka, single berbahasa Inggris berjudul Dynamite, serta mixtape D-2 milik Agust D atau Suga.

Para anggota grup tersebut juga membericarakan mengenai kesuksesan Dynamite dalam berbagai tangga lagu, koreografi, serta dinamika mereka selama tujuh tahun sebagai BTS.

Terkait kehidupan di awal masa karantina, RM mengatakan bahwa dirinya dan anggota lainnya sempat merasa sedih dan putus asa.

“Di bulan Februari dan Maret, kami sempat merasa marah, sedih, serta putus asa. Seiring berjalannya waktu, kami memutuskan untuk fokus pada apa yang dapat kami lakukan. Kami fokus pada album terbaru dan single terbaru kami (Dynamite). Kami sudah mulai mengembangkan hobi kami seperti bermain gitar, melukis, menggambar, dan lainnya,” ujar leader BTS.

Saat ditanyakan mengenai mixtape-nya, Suga mengatakan bahwa dirinya mengaku memiliki banyak waktu sehingga ia dapat fokus mengerjakan mixtape tersebut.

“Saya memiliki banyak waktu luang, jadi saya dapat fokus mengerjakan mixtape tersebut. Saya dapat menyusun 10 full tracks dan merilisnya,” jelas Suga.

Sementara itu Jimin, V, dan J-Hope memberikan penjelasan bahwa single terbaru mereka yang merupakan single pertama dalam bahasa Inggris, berjudul Dynamite, merupakan single yang mereka rilis untuk menaikkan mood para penikmatnya selama masa-masa sulit ini.

“Saat kami sedang dalam proses mengerjakan album terbaru kami, kami mendapati lagu ini dengan lirik yang penuh makna. Kami memutuskan untuk merilisnya,” ujar Jimin.

“Semua orang sedang mengalami masa yang sulit saat ini. Menyanyi dan menari merupakan hal terbaik yang dapat dilakukan di saat seperti ini, Dynamite merupakan cara terbaik untuk menyampaikan rasa gembira melalui sebuah penampilan,” lanjut J-Hope.

Dynamite merupakan cara kami menghadapi situasi pandemi. Kami ingin memberikan orang-orang energi melalui menyanyi dan menari,” ungkap V.

Suga juga menambahkan bahwa Dynamite merupakan lagu yang berbeda dimana mereka dapat mencoba hal baru dan melalui banyak proses.

Dynamite merupakan lagu dengan gaya retro dan disko, kami mencoba mencampurkan hal-hal baru. Kami tidak tumbuh dengan mendengarkan lagu disko, jadi kami berpikir untuk membawakan hal baru itu. Kami juga bekerja sama dengan berbagai orang dalam proses pembuatan lagu tersebut, dan telah melalui banyak proses revisi, sehingga pada akhirnya kami mencoba berbagai macam gaya dalam bermusik,” jelas Suga.

Mengenai koreografi lagu tersebut, J-Hope mengungkapkan bahwa kunci dari koreografi Dynamite adalah koreografi yang mudah untuk diikuti banyak orang.

Sementara itu terkait dinamika grup, Jin mengatakan bahwa mereka dekat satu sama lain.

“Kami dekat satu sama lain dan sering berbincang. Kami tahu bahwa kami memahami satu sama lain dan menyadari bahwa kami bagian dari ‘BTS’, sehingga kami dapat bersikap objektif dan membagikan opini masing-masing untuk hasil yang baik,” kata Jin.

“Masing-masing dari kami sangat berbeda dan kami membutuhkan waktu untuk memahami satu sama lain. Ketujuh dari kami berada dalam perahu yang sama, namun melihat ke arah yang berbeda-beda. Kami memiliki warna unik kami sendiri. Kami seperti bibimbap (nasi campur Korea dengan berbagai macam sayuran dan daging), yang memiliki berbagai macam bahan berbeda, tetapi bersatu membuat makanan enak, seperti hamburger,” terang RM.

Jungkook juga mengatakan bahwa dirinya baru berusia 15 tahun saat memulai karirnya.

“15 tahun merupakan umur yang sangat muda untuk memulai karir. Saya secara alami mengembangkan rasa cinta terhadap musik saat bekerja dengan anggota yang lain. Sebagai seseorang, saya berpikir bahwa saya telah terpengaruh setelah bekerja sama dengan orang-orang hebat. Saya sangat berterima kasih pada para anggota lainnya,” kata Jungkook.

Setelah membahas isu-isu selama bermusik, Suga mengatakan bahwa ia tidak ingin musik yang ia buat mengandung unsur-unsur kekerasan atau tidak mengandung pesan bermakna.

Mereka juga membicarakan terkait donasinya dalam gerakan Black Lives Matter awal tahun ini.

“Saya pikir pesan kami melalui Twitter cukup menggambarkan. Saya berterima kasih kepada pada penggemar yang terus bersama dengan kami,” pungkas RM.

Di akhir wawancara, BTS memberikan penampilan Dynamite untuk para penggemarnya.

Dynamite merupakan lagu berbahasa Inggris terbaru dari BTS yang dirilis pada 21 Agustus 2020 dan telah memuncaki berbagai macam tangga musik seperti Billboard.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Soompi dan Berbagai Sumber.


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah