Jepang Peduli Kesehatan Lansia Lewat Inovasi di Bidang Kesehatan dengan Memanfaatkan Teknologi Digital

- 27 Februari 2021, 10:55 WIB
Lansia di Jepang mencapai 36,17 juta pada Juli 2020
Lansia di Jepang mencapai 36,17 juta pada Juli 2020 /Yoshikazu Tsuno/AFP/The National/Yoshikazu Tsuno

JAKSELNEWS.COM - Jepang dikenal sebagai sektor industri dalam berbagai bidang dan produk yang terus berkembang. Memiliki populasi lansia yang mencapai 28,1 persen pada 2018 lalu, Jepang pun memanfaatkan inovasi dan keunggulan teknologi digital mereka untuk meningkatkan kesehatan para lansia.

Populasi lansia di Jepang bertumbuh lebih pesat dibanding negara berkembang lainnya. Setelah ekonomi Jepang terpengaruh Covid-19, inovasi di bidang kesehatan kini dianggap sebagai kesempatan bisnis yang positif. 

Selain itu, kesadaran publik akan isu kesehatan juga mempengaruhi prioritas pemerintah Jepang untuk mengimplementasikan pengobatan prefentif dan layanan nursing care bagi lansia. Langkah ini diambil karena pemerintah ingin fokus pada pencegahan timbulnya penyakit akibat faktor usia pada masyarakat berusia 65 tahun ke atas di Jepang.

Baca Juga: Indonesia Corruption Watch sebut Tak Ada Urgensi Vaksinasi untuk Tahanan KPK

Jepang mulai memanfaatkan inovasi teknologi untuk demi terwujudnya program kesehatan yang lebih baik bagi lansia. Salah satunya adalah kehadiran robot yang dapat membantu pasien berdiri dari kursi roda atau membantu para lansia berdiri dengan sentuhan yang mirip dengan perawat manusia. 

Saat ini profesor Kuno Shinya dari Universitas Tsukuba juga sedang mengembangkan program dan teknologi berbasis kesehatan untuk para lansia. Kuno mengembangkan program yang memungkinkan para lansia bergerak lebih aktif, misalnya menaikkan target 6.000 langkah per hari menjadi 8.000 langkah per hari.

Tidak hanya program yang memberi arahan dan instruksi kesehatan, rupanya terdapat reward bagi lansia yang dapat lebih aktif bergerak. Reward ini tentunya dapat menjadi motivasi bagi para lansia agar rajin berjalan kaki atau berolahraga ringan demi kesehatan mereka. 

Baca Juga: Jangan Khawatir! Penderita Asam Lambung Tetap Bisa Menikmati Kopi dengan Cara Ini

Adanya program ini mengurangi biaya medis sebesar 500 dollar AS per orang setiap tahunnya. Lagi, dengan memanfaatkan teknologi digital, Kuno juga mengembangkan program daerah agar lansia dapat menggunakan perangkat monitoring individu. 

Perangkat ini dapat mengumpulkan informasi kesehatan pribadi pengguna, seperti tekanan darah, berat badan, rasio lemak tubuh, serta mencatat langkah per hari yang juga dapat dijadikan database. Kuno juga sedang mengembangkan "Smart Wellness City-AI" (SWC-AI) yang dapat mengevaluasi data terkait kesehatan. 

Teknologi SWC-AI juga diharapkan dapat membantu pemerintah mengembangkan kebijakan kesehatan berdasarkan data yang diproses oleh AI. Program berbasis teknologi ini sudah diluncurkan dan digunakan oleh sekitar 10 kota. Dengan adanya kolaborasi dalam inovasi di bidang kesehatan dan teknologi diharapkan juga membuat para lansia tidak merasa ketinggalan di dunia serba digital.***

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah