Mengenal Apa Itu Afasia, Penyebab serta Gejalanya

- 31 Maret 2022, 11:54 WIB
Ilustrasi penderita afasia.
Ilustrasi penderita afasia. /Truthseeker08/Pixabay

JAKSELNEWS.COM - Baru-baru ini aktor Bruce Willis mengumumkan kabar jika dirinya pensiun dari dunia akting karena masalah kesehatannya. 

Bruce Willis dikabarkan menderita penyakit afasia, sehingga ia tidak bisa lagi melanjutkan kariernya di dunia perfilman.

Namun tahukah kamu apa itu afasia? berikut penjelasannya.

Melansir dari Alodokter, afasia adalah gangguan berkomunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada otak. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan menulis, serta kemampuan memahami kata-kata saat membaca atau mendengar.

Baca Juga: Marcus Akan Jalani Operasi, The Minions Dipastikan Absen dari Korea Open dan Kejuaraan Asia 2022

Gangguan ini umumnya terjadi karena kerusakan pada otak. Kerusakan bisa terjadi secara tiba-tiba, seperti stroke atau cedera kepala. 

Namun, kondisi ini juga bisa muncul secara bertahap karena pertumbuhan dan perkembangan penyakit pada otak yang lambat atau progresif.

Penyebab afasia

Diketahui jika afasia bukan merupakan suatu penyakit, melainkan gejala yang menandai adanya kerusakan di bagian otak yang mengatur bahasa dan komunikasi.

Salah satu penyebab kerusakan otak yang paling sering memicu afasia adalah stroke. Saat mengalami stroke, tidak adanya aliran darah ke otak menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di bagian otak yang berfungsi memproses bahasa. Sekitar 25–40% penderita stroke akan menderita afasia.

Baca Juga: Kecewa Acara Soundsfest 2022 Dibubarkan, Begini Klarifikasi Panitia hingga Penonton Minta Refund Tiket 100%

Kerusakan otak akibat cedera kepala, tumor otak, atau ensefalitis juga dapat menyebabkan afasia. Pada kasus-kasus ini, biasanya afasia akan disertai dengan gangguan lain, seperti gangguan daya ingat dan gangguan kesadaran.

Selain itu, afasia dapat terjadi akibat penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak, misalnya demensia dan penyakit Parkinson. Pada kondisi ini, afasia akan berkembang secara bertahap seiring dengan perkembangan penyakit.

Gejala Afasia

Afasia adalah tanda dari beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti stroke atau tumor otak. Berikut ini  gejala yang mungkin terjadi:

-Berbicara dalam kalimat pendek atau tidak lengkap.

-Berbicara dengan kalimat yang tidak bisa dimengerti atau tidak masuk akal.

-Mengganti satu kata dengan yang lain atau satu suara dengan yang lain.

Baca Juga: Aktor Bruce Willis Dikabarkan Pensiun dari Dunia Akting karena Masalah Kesehatannya

-Mengucapkan kata-kata yang tidak bisa dikenali.

-Tidak mengerti ucapan orang lain.

-Menulis kalimat yang tidak bisa dimengerti atau tidak masuk akal.

Orang dengan afasia juga memiliki pola kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenisnya:

1.Afasia Ekspresif

Ini disebut juga afasia broca atau afasia tidak lancar. Orang dengan jenis ini lebih bisa memahami apa yang dikatakan orang lain, daripada mengucapkan kalimat yang bisa dipahami. Pengidap kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata, seringkali berbicara dalam kalimat yang sangat pendek dan menghilangkan kata-kata. Contohnya, “Mau makan” atau “Berjalan di taman hari ini”.

2.Afasia Komprehensif

Orang dengan afasia komprehensif atau disebut juga Wernicke bisa berbicara dengan mudah dan lancar dalam kalimat yang panjang dan rumit yang tidak bisa dimengerti, atau menambahkan kata-kata yang tidak bisa dikenali, salah atau tidak perlu.

Baca Juga: Tom Parker The Wanted Meninggal Dunia di Usia 33 Tahun Akibat Tumor Otak

3.Afasia Global

Jenis ini ditandai dengan kemampuan memahami pembicaraan orang lain yang buruk dan kesulitan membentuk kata dan kalimat.

Afasia seringkali merupakan tanda masalah serius, seperti stroke, segera temui dokter bila kamu tiba-tiba mengalami:

-Kesulitan berbicara.

-Kurang bisa memahami ucapan.

-Kesulitan dengan mengingat kata.

-Masalah dengan membaca atau menulis.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Halodoc Alodokter


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini