JAKSELNEWS.COM - Film produksi MD Pictures, KKN di Desa Penari dalam 11 hari penayangannya berhasil disaksikan lebih dari 4 juta penonton di bioskop.
Pencapaian ini menempatkan KKN di Desa Penari sebagai film horor Indonesia terlaris sepanjang sejarah Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh akun Instagram MD Pictures, poster yang diunggah terlihat bahwa film KKN di Desa Penari telah menciptakan rekor baru.
“KKN di Desa Penari menjadi FILM HORROR TERLARIS SEPANJANG MASA. Hingga jam 5 sore ini tembus 4.500.000++ penonton telah bertemu Badarawuhi!,” tulis keterangan poster tersebut.
“Terima kasih banyak untuk antusiasnya penonton Indonesia, dukung terus perfilman Indonesia!,” lanjutnya.
Baca Juga: Red Velvet dan NCT DREAM Akan Tampil di Istora Senayan, Begini Cara Beli Tiketnya!
Dalam pencapaian tersebut, film yang dibintangi Adinda Thomas dan Tissa Biani ini juga telah masuk 10 besar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Film KKN di Desa Penari ini mengisahkan tentang 6 mahasiswa yaitu Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima Achmad Megantara, Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (M Fajar Nugraha) yang melaksanakan kegiatan KKN di desa yang menyimpan kisah misteri tersendiri.
Awalnya mereka merasa biasa saja menetap dan berinteraksi dengan masyarakat. Namun Pak Prabu, kepala desa setempat, mengingatkan pada para mahasiswa tersebut untuk menjaga perilaku selama di sana.
Salah satunya, mereka tidak boleh melintasi batas gapura terlarang dan patuh dengan adat dan aturan yang berlaku di masyarakat. Semenjak itu, datanglah teror mistis menghampiri mereka.
Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Berhasil Tembus 3 Juta Penonton dalam 9 Hari
Berbagai peristiwa aneh bermunculan dan salah satunya berupa kehadiran sosok penari misterius dan menakutkan. Nur dan Widya adalah mahasiswa yang diganggu penari gaib tersebut.
Perubahan juga terjadi pada Bima yang mulai bersikap aneh. Hingga suatu hari, Nur mendapati kenyataan bahwa ada pelanggaran yang dilakukan teman KKNnya. Hal itu membuat sosok penari gaib itu menjadi marah.***