“Pertemuan kita memang singkat, namun keindahan itu takkan pernah lupa," lanjut Mutia.
"Segala kenangan telah tersimpan dalam relung jiwa. Sungguh, kurindu senyummu, kurindu tawamu, kurindu saat-saat bersamamu," kata Mutia diiringi tangis haru.
"Ceritaku masih tentangmu. Satu hal yang perlu kau tahu perihal melupakanmu, aku takkan mampu," tuturnya.
"Ingatan tentangmu serupa sang mentari. Walau ia terbenam, tetapi ia akan datang lagi sampai saatnya tuhan benar-benar mengizinkanku bertemu denganmu lagi," sambung Mutia.
"Biarku miliki, biar ada di sini, selalu abadi. Di sini aku berpijak jauh dari tempatmu, berjalan jauh dari sampingmu, berteduh tanpa naunganmu, bersandar tanpa pelukanmu," kata Mutia sambil menepuk dada.
“Aku akan terus bertahan meski jauh darimu. Demi mahkota kecil kita, demi Gewa. Selamat ulang tahun ayah, dari Gewa dan aku yang mengucapkan," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi