Kucing Himalaya, Asal-usul dan Cara Merawatnya

6 Oktober 2021, 11:01 WIB
Ilustrasi kucing membuang air besar sembarangan. Simak cara melatih kucing agar tidak pup atau buang air sembarangan, lakukan hal-hal muda berikut ini. /pixabay.com/falinobordercollies

JAKSELNEWS.COM - Kucing Himalaya adalah hasil perkawinan antara kucing persia dan kucing siam.

Perkawinan tersebut menghasilkan kucing cantik dengan bulu yang panjang dan halus serta warna yang khas dan memiliki mata yang biru.

Meskipun memiliki ukuran yang besar, kucing himalaya dianggap sebagai raksasa lembut dari dunia kucing.

Kucing himalaya memiliki sifat yang manja, serta kepribadian yang manis dan hangat sehingga mereka sangat memuja perhatian dan kasih sayang pemiliknya.

Bulu yang panjang dan halus, membuat kucing himalaya harus memiliki ekstra perawatan. Saat ini harga jual kucing himalaya sekitar Rp.2 jutaan.

Sejarah kucing himalaya

Dilansir dari cattime.com, sebagai hasil dari persilangan antara kucing siam dan kucing persia dapat disimpulkan bahwa eksistensi kucing himalaya ini ada campur tangan dari manusia.

Pada tahun 1931-an, pembudidaya kucing mulai menerapkan persilangan kucing. Pengembangbiakkan secara selektif berlangsung bertahun- tahun. 

Baca Juga: Apa Itu Narasi, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur dan COntohnya

Seorang peneliti Harvard Medical School bernama Clyde Keeler dan penangkar kucing bernama Virginia Cobb mengembangkan persilangan kucing ini. Lalu anak pertama kucing himalaya lahir dan diberi Newton's Debutante.

Adanya persilangan ini membuat peternak Amera Utara dan Inggris juga tertarik untuk mengembangkan kucing ini. Mereka menerapkan pola yang dilakukan Cobb-Keeler. Dan hasilnya pun berhasil.

Kesehatan kucing himalaya

Dibalik sosoknya yang cantik, manis dan menggemaskan, ternyata kucing himalaya rentan masalah kesehatan. Umumnya kucing ini rawan terkena masalah kesehatan di area wajah. Dan penyakit lainnya yang harus diwaspadai yaitu :

  1. Penyakit kulit yang menyebabkan kemerehan, gatal-gatal dan rambut rontok 
  2. Infeksi jamur
  3. Lubang hidung yang menyempit, sehingga menyebabkan nafas kucing terdengar lebih bising.
  4. Maloklusi gigi yaitu keadaan dimana gigi kucing tidak bersatu dengan baik.
  5. Penyakit mata, seperti mata ceri, atrofi retina progresif dan entropion.
  6. Gangguan sistem saraf.
  7. Sensitivitas terhadap panas.
  8. Cakaran yang berlebihan.
  9. Sakit ginjal polikistik.

Perawatan Kucing Himalaya

Untuk mencegah masalah kesehatan yang rawan diderita oleh kucing himalaya, perlu dilakukan perawatan yang benar.

Perawatan kucing himalaya pada dasarnya sama dengan perawatan kucing jenis lainnya.

Ketelatenan dan kesabaran menjadi kunci agar kucing tetap sehat dan nyaman berada di dekat Anda.

Nah, berikut ini adalah cara merawat kucing himalaya dengan benar sehingga kucing bisa menjadi sehat dan gemuk.

Baca Juga: BRI Berikan Kemudahan Transaksi Perbankan Pada Tzu Chi Hospital

1. Memilih makanan yang tepat

Makanan kucing yang baik adalah makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan kucing untuk beraktivitas sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kucing himalaya, Anda bisa membuat makanan sendiri ataupun membeli makanan khusus kucing di pet shop.

Meskipun Anda bisa memberi makanan home made untuk kucing, ada baiknya Anda tidak mencampurkan nasi ke ikan ataupun daging yang akan diberikan kepada kucing.

Hal ini dikarenakan nasi merupakan sumber glukosa yang tidak terlalu dibutuhkan kucing. Selain itu, Anda juga harus melihat kandungan lain yang ada dalam makanan kucing, seperti kandungan vitamin untuk menjaga kesehatan bulu kucing.

Meskipun makanan tersebut memiliki harga yang lebih mahal, tetapi hal tersebut bisa menjadi investasi agar kucing tetap sehat dan menggemaskan.

2. Memberi makan dengan teratur

Cara merawat kucing himalaya dalam pemberian makan tidak jauh berbeda dengan cara merawat kucing lain. Untuk kucing dewasa bisa diberikan makanan sebanyak

3 kali sehari. Hindari untuk memberi makan dengan frekuensi yang terlalu sering untuk mencegah obesitas pada kucing.

Selain itu, hindari pula memberikan makanan dengan jumlah yang banyak agar tidak terdapat makanan sisa dalam mangkok makan kucing.

Untuk anak kucing himalaya, sebaiknya berikan makanan makanan dengan jumlah sedikit tetapi sering.

Hal ini dikarenakan lambung anak kucing berukuran cukup kecil dan masih belum mampu menerima banyak makanan.

Anda bisa memberikan makanan pada anak sebanyak 4 kali sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dan tumbuh kembang anak kucing.

Baca Juga: Data cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerima Bansos PKH 2021, serta Syarat Daftar Bantuan DTKS Kemensos

3. Menjaga Kebersihan Kandang

Agar kucing tetap sehat, Anda bisa membersihkan kandang kucing secara rutin. Ada baiknya, Anda tidak menunggu kandang kotor dan berbau dahulu.

Anggapan tersebut tentu saja tidak tepat.

Hal ini karena kandang yang selalu bersih akan membuat tubuh kucing tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam parasit yang akan mengganggu keindahan bulunya.

Membersihkan kandang bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan air mengalir dan menyikatnya agar kotoran atau debu yang menempel dapat hilang.

Setelah itu, keringkan kandang di bawah sinar matahari sebelum Anda menempatkan kucing ke dalam kandang.

Kandang yang kering akan menghindarkan kucing dari berbagai jamur yang mempengaruhi kesehatannya.

4. Membersihkan tempat makan dan minum

Agar makanan dan minuman yang tersedia untuk kucing tetap bersih dan higienis, Anda bisa membersihkan tempat makan minumnya secara rutin.

Meskipun hal ini terlihat sepele, cara merawat kucing himalaya agar tetap sehat ini banyak diabaikan. Membersihkan tempat makan dan minum bisa dilakukan di pagi hari sebelum memberi makan dan mengganti air minumnya. 

Anda bisa membersihkan dengan menggunakan air mengalir dan menggeringkannya terlebih dahulu sebelum memberikan makan untuk kucing.

Beberapa kucing ada yang alergi dan tidak menyukai bau sabun, sehingga Anda tidak perlu menggunakan sabun ketika membersihkan tempat makan dan minum kucing.

5. Rajin mengganti air minum kucing

Air minum yang kotor akan menyebabkan beragam penyakit perut pada kucing. Selain mengganti air minum, Anda juga harus memastikan bahwa air yang diminum kucing merupakan air yang sudah masak.

Hal ini untuk mencegah adanya mikroorganisme yang dapat membahayakan jiwa kucing.

Baca Juga: Apa Itu Lampor? Benarkah Adanya Atau Cuma Mitos?

6. Rajin membersihkan bak kotoran kucing

Bak kotoran kucing harus dibersihkan secara rutin. Anda bisa membersihkan bak kotoran setelah kucing selesai buang air besar.

Dengan membersihkan bak kotoran kucing secara rutin akan mencegah beberapa penyakit pada kucing, seperti cacingan ataupun jamur. Selain itu, pasir bersih tidak akan menimbulkan bau menyengat yang bisa mencemari udara.

7. Mengajak bermain kucing himalaya

Kucing himalaya merupakan kucing yang aktif dan senang bermain bersama pemiliknya.

Meskipun terlihat sepele dan sering diabaikan oleh sebagian pemilik kucing karena memberi kebutuhan fisik kucing saja sudah cukup.

Padahal, kucing himalaya juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari pemiliknya. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi psikologi kucing.

Kucing yang sering diajak bermain akan terhindar dari stres dan menjadi lebih sehat. Anda bisa membuat mainan sendiri menggunakan tali ataupun membeli mainan khusus kucing di pet shop.

Cara merawat kucing himalaya ini selain dapat menyenangkan kucing, juga dapat melepaskan stres dan menyenangkan hati Anda.

8. Memandikan kucing secara teratur

Kucing himalaya merupakan salah satu kucing berbulu panjang yang harus dirawat bulunya agar tetap indah.

Meskipun kucing Anda hanya bermain di dalam rumah, jangan abaikan kebersihan tubuhnya.

Bulu kucing yang panjang dan tidak terawat akan menimbulkan beragam masalah, seperti bulu rontok, kutu, ataupun jamur yang akan menimbulkan kesehatan bulu kucing.

Salah satu cara menjaga kesehatan bulu kucing himalaya adalah dengan cara memandikan kucing secara rutin.

Anda bisa memandikan kucing 2 minggu sekali, jika kucing lebih sering berada di rumah. Tetapi jika kucing sering bermain di luar rumah, Anda bisa memandikannya satu minggu sekali agar bulu kucing tetap bersih.

Memandikan kucing bisa Anda lakukan sendiri di rumah ataupun menggunakan jasa salon grooming.

Jika Anda memandikan kucing sendiri, Anda bisa menggunakan shampo khusus kucing dan hindari menggunakan shampo manusia.

Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan berbeda dan dapat mengakibatkan bulu kucing rusak dan tidak halus.

Selain menggunakan shampo yang tepat, bulu kucing juga harus dikeringkan dengan sempurna agar kucing terhindar dari jamur yang dapat membuat rontok bulu kucing.

Anda bisa menggunakan hair dryer ataupun mengeringkannya secara manual menggunakan sisir khusus kucing dan handuk.

9. Melakukan vaksinasi dan pemberian obat khusus

Selain vaksinasi, penggunaan obat sebaiknya tidak menggunakan obat untuk manusia. Anda bisa memberikan obat cacing khusus kucing ataupun jika kucing sakit hanya menggunakan obat dari dokter atau obat khusus kucing.

Penggunaan obat khusus kucing merupakan cara perawatan kucing sakit yang tepat dan menimbulkan risiko kecil untuk kucing himalaya Anda.

10. Rajin melakukan cek kesehatan kucing ke dokter hewan

Kesehatan kucing menjadi faktor penting dalam perawatan kucing himalaya. Kucing yang sehat akan selalu aktif dan tidak akan menularkan penyakitnya ke kucing lain ataupun pemiliknya.

Selain divaksin, kucing juga harus dicek kesehatannya secara rutin ke dokter hewan.

Meskipun terlihat sepele dan banyak diabaikan, melakukan cek kesehatan kucing secara rutin akan memberikan informasi kesehatan secara menyeluruh.

Selain itu, Anda juga dapat mencegah kemungkinan terburuk dengan mengetahui informasi mengenai kesehatan kucing Anda.

Pada cek kesehatan bulanan akan diketahui kondisi kesehatan kucing secara umum. Biasanya meliputi pemeriksaan fisik kucing dan kondisi psikologis kucing. sedangkan pada cek kesehatan tahunan akan diketahui kondisi organ kucing, sehingga pencegahan beberapa penyakit dapat dicegah sejak dini.***

Editor: Husain F.P

Tags

Terkini

Terpopuler