Simak Fakta Kelahiran Prematur dan Kondisi Bayi Prematur Sesuai dengan Usia Kehamilan

- 7 April 2021, 20:23 WIB
ILUSTRASI// Bayi prematur.
ILUSTRASI// Bayi prematur. /Pixabay/SeppH /Pixabay

JAKSELNEWS.COM - Tidak ada penyebab pasti pada kasus kelahiran prematur. Kelahiran prematur biasanya terjadi karena dinding leher rahim lemah atau adanya pengalaman kelahiran prematur sebelumnya.

Selama masa kehamilan, Anda perlu rutin berkonsultasi pada dokter untuk segera mengetahui faktor risiko dari kelahiran prematur yang mungkin terjadi pada Anda. Beberapa faktor risiko tersebut seperti infeksi, diabetes, hipertensi, percobaan aborsi, hingga cidera fisik atau trauma.

Kelahiran prematur terjadi saat masa kehamilan belum mencapai usia 37 minggu. Namun, kelahiran prematur yang paling berisiko mengalami komplikasi yaitu prematur mikro yaitu bayi yang lahir sebelum minggu ke-26. 

Baca Juga: Melahirkan Anak Pertama, Audi Marissa Sedih Karena Ini

Beberapa gejala dari kelahiran prematur yang mungkin terjadi misalnya tekanan pada panggul atau perut bagian bawah, rasa sakit yang konstan pada punggung bagian bawah, serta pecah ketuban. Saat kelahiran prematur, bayi berisiko mengalami berbagai masalah pernapasan, jantung, otak, kendali suhu, sistem metabolisme, sistem imun, serta sistem pencernaan.

Bayi yang lahir prematur pada usia kehamilan 24 minggu memiliki peluang bertahan hidup sebesar 68 persen. Namun, 40 persen dari mereka mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan. 

Paru-paru bayi masih baru berkembang saat usia kehamilan 24 minggu sehingga bayi prematur yang lahir pada usia 24 minggu mungkin mengalami kesulitan untuk bernapas. Mereka juga mungkin bermasalah dalam penglihatan karena mata mereka belum sepenuhnya berkembang. 

Baca Juga: Proyek Pertama Pangeran Harry Dan Meghan Markle Di Netflix Bertajuk 'Heart of Invictus'

Bayi prematur yang lahir pada usia 26 minggu memiliki peluang bertahan hidup sebesar 89 persen. Namun, 20 persen dari mereka mungkin mengalami masalah penglihatan dan pendengaran. 

Karena otak bayi yang belum berkembang sepenuhnya, bayi prematur usia 24 bulan dan 26 bulan mungkin mengalami masalah dalam belajar, pemahaman, perilaku, dan kemampuan sosial. Bayi yang lahir pada usia 26 minggu mungkin memiliki masalah jantung. 

Bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan 7 bulan atau 28 minggu biasanya lebih berpeluang besar untuk bertahan hidup. Pada usia 28 minggu, bayi dapat mendengar dan merespon stimulus suara, rasa sakit, dan cahaya. 

Baca Juga: Tak Lagi Bikin Smartphone, Ini yang Bakal Dilakukan LG

Meski hampir seluruh organ telah berkembang dengan baik, bayi yang lahir pada usia 28 minggu berisiko terhadap komplikasi jangka panjang seperti infeksi, masalah pada pencernaan, peredaran darah, organ ginjal serta gangguan pada otak atau sistem saraf.

Pada masa kehamilan 8 bulan atau 32 minggu, otak bayi telah sepenuhnya berkembang sehingga mereka dapat melihat dan mendengar. Hampir seluruh sistem internal mereka sudah berkembang dengan baik. Bayi prematur yang lahir pada usia 30 hingga 32 minggu memiliki risiko masalah kesehatan dan komplikasi perkembangan yang sangat kecil. 

 

Kelahiran prematur memang tidak bisa selalu dicegah. Namun, Anda dapat tetap berusaha untuk mencegah, misalnya dengan menjaga berat badan agar tetap sehat, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, melindungi diri dari infeksi, dan kelola stres dengan baik. ***

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x